Translate

Thursday, November 27, 2014

Mochtar Lubis & Chairil Anwar

Yang saya kenal betul secara pribadi sebagai seorang penyair adalah Chairil Anwar.  Pertemuan pertama saya dengannya berlangsung di rumah seorang teman.  Lantas, saya juga sering bertemu dengannya di rumah Bung Sjahrir.  Saya tertarik pada semangatnya yang selalu berapi-api, matanya yang selalu merah, dan badannya yang ceking seperti kekurangan makan.  Mungkin karena itu dia selalu datang ke rumah saya tepat pada jam makan siang, ha- ha - - ha....

  Bicara tentang Chairil Anwar berarti bicara soal wanita-wanita impiannya.  Pacar Chairil bayak betul.  Kelihatannya waktu Chairil hanya habis digunakan untuk pacar-pacar dan puisinya.  Kami selalu prihatin melihat cara Chairil menggunakan waktunya .  "Ril, kau ini jangan seperti lilin, terbakar di ujung atas dan bawah..  Kau punya bakat begitu bagus.  Jaga dong kesehatanmu."  Dia selalu menjawab dengan matanya yang merah dan suara parau, " Ah, itu kan prinsip hidup kalian yang berjuis.  Aku ini seniman murni."

No comments:

Post a Comment