Translate

Wednesday, March 7, 2012

Isan Santosa

The head of one the oldest Indonesian Community Association in Melbourne. He recited Rendra beautifully and with soul..............






















SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTRINYA

Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu
Sementara kau kenangkan encokmu
Kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang
Dan juga masa depan kita yang hampir rampung
Dan dengan lega akan kita tuntaskan.

Kita tidaklah sendiri dan terasing dengan nasib kita
Karena soalnya adalah hukum sejarah kehidupan
Suka duka kita bukanlah istimewa
Karena setiap orang mengalaminya

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengadu
Hidup adalah untuk mengolah hidup
Bekerja membalik tanah, memasuki rahasia langit dan samudera
Serta mencipta dan mengukir dunia



Kita menyandang tugas karena tugas adalah tugas
Bukannya demi surga atau neraka
Tetapi demi kehormatan seorang manusia
Karena sesungguhnya kita bukan debu
Mesti kita telah reyot, tua renta dan kelabu
Kita adalah kepribadian dan harga kita adalah kehormatan

Tolehlah lagi ke belakang
Ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapuskannya
Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna
90 tahun yang dibelai oleh nafas kita
90 tahun yang selalu bangkit melewatkan tahun-tahun lama
yang porak-poranda
Dan kenangkanlah pula
Bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa
menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita
Kita tersenyum bukanlah karena bersandiwara
Bukan karena senyuman adalah satu kedok
Tetapi karena senyuman adalah satu sikap
Sikap kita untuk tuhan, manusia sesama, nasib
dan kehidupan

Lihatlah 90 tahun penuh warna
Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma
Kita menjadi goyah dan bongkok
Karena tampaknya usia lebih kuat dari kita
Tapi bukan karena kita telah terkalahkan

Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu
Sementara kamu kenangkan encokmu
Kenangkanlah pula bahwa kita ditantang seratus dewa

No comments:

Post a Comment